eCWbXBoqKVlcyXUNIzJr7wbcnJRa7fysuT0ds4TB
Bookmark

Swipe Night Tinder Bisa Jadi Inspirasi Serial TV dan Film Masa Depan

Swipe Night Tinder Bisa Jadi Inspirasi Serial TV dan Film Masa Depan - Episode pertama Swipe Night telah tayang perdana di aplikasi Tinder pada 12 September lalu. Eksklusif ditayangkan di aplikasi mobile Tinder, serial petualangan interaktif ini tayang dalam 3 episode pendek berdurasi 7 menit hingga 27 September 2020. 

Sejak episode pertama dirilis, Swipe Night, video interaktif pertama yang ada di aplikasi Tinder ini menerima respon yang positif, tidak hanya dari pengguna Tinder namun juga dari sineas ternama di Indonesia, seperti Nia Dinata dan Derby Romero. Seperti apa kesan pertama mereka setelah menonton Swipe Night? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

Swipe Night Tinder Bisa Jadi Inspirasi Serial TV dan Film Masa Depan


Gen Z banget!

Swipe Night memang diciptakan oleh Tinder untuk Gen Z. Tidak hanya dalam Swipe Night, hampir seluruh inovasi yang Tinder lakukan terinspirasi dari Generasi Z. Setelah menonton episode pertama, suasana dan alur cerita yang sangat disesuaikan dengan selera Gen Z ini juga dirasakan oleh Nia Dinata dan Derby Romero.

“Swipe Night sangatlah modern dan membawa aku ke dunia anak-anak muda saat. Yang paling harus dibiasakan adalah menonton dengan format vertikal, dan mungkin anak-anak Gen Z sudah terbiasa. Pertanyaan pertanyaan akan pilihan yang harus diambil oleh karakter juga sangat menarik,” ungkap Nia.

Selain itu, kalau menurut Derby Romero, Swipe Night ini juga sangat tepat untuk menggaet anak muda karena mereka tidak pernah lepas dari gadget dan pilihan-pilihan alur cerita yang tersedia di Swipe Night ini juga sangat menarik.

Baca juga:Review Asus Zenbook 14 UX425, Ultrabook Super Ringkas dengan Desain Mewah

Alur Cerita yang Unik dan Tak Disangka-sangka

Ditulis oleh Nicole Delaney yang adalah penulis dari serial TV Netflix, Big Mouth, tentunya Swipe Night memiliki alur cerita dan sinopsis yang menarik. Dimana setiap pengguna Tinder akan memiliki alur cerita yang berbeda-beda tergantung dari pilihan yang mereka buat.

Menurut Derby Romero, serial Swipe Night sangatlah menarik karena digarap layaknya film pada umumnya. “Gue suka banget dengan ide cerita dan sudut pandang Swipe Night yang diambil dari sudut pandang orang pertama. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam cerita juga sesuai dengan anak-anak muda jaman sekarang. Dan tipe konten seperti ini cocok banget untuk dipasang di aplikasi.”, ujar Derby.

Cocok untuk PDKT

Diluncurkan oleh Tinder yang merupakan aplikasi social discovery, Derby mengatakan bahwa video interaktif ini cocok banget buat anak-anak muda yang sedang PDKT karena banyak anak muda tentunya melakukan PDKT dengan nonton film. Namun karena pandemi, Swipe Night dapat menjadi alternatif bagi anak-anak muda ini. 

Hal ini tentunya sejalan dengan tujuan Tinder untuk mempertemukan pengguna dengan orang baru, karena setiap pilihan di dalam Swipe Night dapat menentukan dengan siapa dia akan match. Selain itu, setiap pilihan pengguna akan ditambahkan ke dalam profil Tinder mereka sehingga akan ada banyak materi untuk mengobrol dan membangun chemistry dengan kenalan baru.

Sinematografi yang Menyatu dan Menarik

Swipe Night disutradarai oleh Karena Evans yang berusia 24 tahun yang pernah menyutradarai` video musik Drake. Keahlian dan rekam jejak Karena membuat kualitas sinematografi dari Swipe Night tidak perlu diragukan lagi. 

Melihat dari sisi sinematografi, Nia mengungkapkan kalau dirinya langsung berpikir untuk selalu bisa membuka diri untuk mempelajari dan observasi kebiasaan baru. “Kebiasaan menonton dan keinginan kuat dari generasi kita untuk berinteraksi dengan story line. 

Secara teknis, sinematografi ditampilkan dengan baik dan sangat menyatu dengan set, situasi house party mereka dan juga dinamika party-nya,” Dengan sinematografi yang menarik, tentunya membuat pengguna Tinder yang menonton akan lebih menjadi penasaran dengan episode-episode Swipe Night selanjutnya. Lebih dari itu, Swipe Night merupakan pengalaman digital bersama yang dapat melampaui pengalaman menonton film pada umumnya.

Baca juga:Review Poco F2 Pro: Performa Flagship Snapdragon 865 Siap Sambut 5G

Menginspirasi Film dan Serial TV di Masa Depan

Gen Z sangat tertarik dengan serial yang interaktif sehingga mereka tidak hanya dapat menonton sebuah serial petualangan, namun juga dapat menentukan akhir dari cerita mereka. Hal ini dikonfirmasi juga oleh Derby dan Nia Dinata. Menurut mereka, video konten interaktif seperti ini tentunya bisa menjadi masa depan industri film dan TV.

“Sangat memungkinkan karena saya sudah pernah melihat konten lainnya sebelum Swipe Night. Seperti serial Kim Edi yang membuat edisi spesial interaktif walaupun formatnya horizontal. Dengan banyak waktu di rumah, saya kebetulan menyempatkan diri menonton konten-konten terbaru,” ungkap Nia Dinata.

Sedangkan Derby Romero mengungkapkan, “Video konten interaktif seperti ini sangatlah menarik dan cocok untuk aplikasi-aplikasi serupa di masa depan.”

Trend Penonton #SwipeNight Episode 1 di Indonesia: Kamu tim mana?

Selain menerima respon positif dari sineas Indonesia, Swipe Night yang sudah ditayangkan selama 2 episode, menunjukkan beberapa tren pengguna Tinder di Indonesia setelah episode pertama rilis, yang terlihat dari pilihan-pilihan jalan cerita mereka di episode ini:

  • #TeamAlexis. Di negara-negara lain, pengguna Tinder lebih banyak yang memilih untuk menyelamatkan anak anjing. Namun, di Indonesia, 55% pengguna justru lebih memilih untuk menyelamatkan Alexis.
  • Melindungi Graham? Hati-Hati. 52% pengguna Tinder di Indonesia memilih untuk memberi tahu Lucy yang sebenarnya tentang Graham (pacarnya) yang berselingkuh – tapi, bagi mereka yang tidak memilih itu mungkin telah merasakan efeknya di kehidupan nyata (IRL).
  • Molly membutuhkan rumah yang lebih besar. 55% pengguna di Indonesia berakhir di rumah Molly, walaupun mobil Rico juga menjadi salah satu tujuan akhir.
  • Post di Instagram. Jika tidak ada foto, apakah hal ini benar-benar terjadi? 71% pengguna Generasi Z dan Milenial Indonesia berpendapat bahwa hal ini tetap terjadi! Mayoritas memilih untuk menyaksikan komet bersama teman-temannya daripada mengunggah foto di Instagram -- angka tertinggi dibandingkan tren pengguna di negara lain di Asia Tenggara.

Gimana? seru kan hasil dari pilihan-pilihan tersebut? Setelah mengetahui pilihan-pilihan kamu di episode 1 dan 2, jangan lupa untuk saksikan episode terakhir Swipe Night di aplikasi Tinder di hari Sabtu 26 September mulai pukul 10:00 hingga Minggu, 27 September pukul 23:59. Akhirnya, apakah kamu dan teman-temanmu akan selamat? Happy watching!.

Tentang Tinder

Tinder diperkenalkan di sebuah kampus pada tahun 2012 dan merupakan aplikasi terpopuler di dunia untuk bertemu orang baru. Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 340 juta kali dan dapat diakses di 190 negara dengan 40+ bahasa. Saat ini, Tinder memiliki 6,2 juta subscribers dan merupakan aplikasi non-gaming dengan penghasilan tertinggi di dunia.

Anda mungkin suka:Review Vivan VS1: Speaker Bluetooth Berkualitas Fitur Lengkap, Harga Merakyat

Posting Komentar

Posting Komentar