eCWbXBoqKVlcyXUNIzJr7wbcnJRa7fysuT0ds4TB
Bookmark

Bank OCBC NISP Umumkan Transformasi Digital, Adopsi Microsoft Office 365

Bank OCBC NISP Umumkan Transformasi Digital, Adopsi Microsoft Office 365 - Bank OCBC NISP hari ini mengumumkan transformasi digital perusahaannya, dengan mengadopsi teknologi Office 365 untuk meningkatkan produktivitas dan daya saingnya di Indonesia. Dengan tuntutan untuk berkompetisi dan lebih Agile (tangkas) menghadapi perubahan zaman, Bank OCBC NISP mengimplementasikan Office 365 sebagai langkah strategis untuk transformasi perusahaan.

Penelitian Microsoft tahun 2017 menemukan bahwa para pimpinan bisnis di Industri Jasa Keuangan di Asia Pasifik sedang menyambut Revolusi Industri ke-4. 81% di antara mereka percaya bahwa mereka perlu bertransformasi menjadi bisnis digital untuk memungkinkan pertumbuhan di masa yang akan datang, namun hanya 31% yang menyatakan bahwa mereka memiliki strategi digital penuh saat ini.


Dari 265,4 juta penduduk Indonesia, sekitar 132,7 juta atau 50% dari populasi Indonesia tercakup oleh penetrasi internet di awal tahun 2018. Studi Microsoft Asia  Workplace 2020 menunjukkan bahwa 85% responden di Indonesia menganggap diri mereka sebagai pekerja mobile dan menghabiskan 20% waktu bekerja di luar kantor, namun, hanya 58% yang merasa diberdayakan oleh budaya organisasi dan manajer untuk bisa bekerja bersama secara produktif dan kolaboratif.
“Setiap organisasi perlu mempertimbangkan kembali bagaimana mereka memberdayakan tenaga kerja mereka dengan budaya, kebijakan, infrastruktur dan peralatan yang tepat untuk memaksimalkan potensi mereka. Hal ini berarti mengizinkan kolaborasi dari manapun, dalam perangkat apapun." 
"Sangat penting juga bagi setiap pimpinan bisnis untuk mengevaluasi dan mengimplementasi setiap perubahan untuk menghadapi tantangan budaya dan manajemen, yang menghambat setiap pekerja untuk bekerja tanpa hambatan, dari manapun mereka berasal. Hal ini dapat menghalangi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan dalam zaman digital ini,” kata Haris Izmee, Direktur Utama Microsoft Indonesia.
Baca juga:Hands On Review Asus TUF Gaming FX504GE: Desain Ciamik!
Industri perbankan Indonesia mencatat sebuah tren penurunan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan bagaimana perusahaan telah menjadi lebih efisien. Digitalisasi industri perbankan telah memainkan peran penting dalam mengatasi berbagai permasalahan. Peluang tersebut telah ditangkap oleh Bank OCBC NISP, dengan bantuan Microsoft Indonesia, untuk memulai perjalanan transformasi digitalnya dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasaran.
“Selama bertahun-tahun, kami telah berfokus pada percepatan bisnis dengan menciptakan produk customer centric dan inovasi layanan. Sebagai sebuah bank, kami melihat disrupsi teknologi bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai sebuah peluang. Di sini kami melihat digitalisasi sebagai penggerak utama bagi proses otomasi dan juga penyediaan nilai tambah bagi pelanggan kami." 
"Kami percaya bahwa bagian dari percepatan bisnis kami adalah penggunaan bantuan teknologi yang tepat, memungkinkan kami untuk lebih cepat, kolaboratif, dan efisien. Kami ingin setiap pekerja memiliki pola pikir digital yang dapat membantu perusahaan memiliki daya saing di era disruptif ini, sambil juga memprioritaskan keamanan dan kepercayaan pelanggan,” kata David Formula, Executive Vice President IT Bank OCBC NISP.

Saat teknologi mobile dan berbasis Cloud semakin maju, salah satu aspek paling penting dalam perjalanan transformasi digital di Indonesia adalah memberdayakan setiap karyawan untuk bekerja di manapun dan kapanpun secara aman. Untuk mengikuti tren ini, Microsoft 365, sebuah solusi pintar yang didalamnya termasuk Office 365, Windows 10, dan Enterprise Mobility + Security diadaptasikan oleh  Bank OCBC NISP untuk memberdayakan seluruh karyawan mereka di Indonesia untuk bekerja dalam platform yang aman, sambil mempersingkat manajemen IT dengan satu solusi, diciptakan khusus untuk bisnis. Setiap pekerja kini dapat berkolaborasi pada perangkat apapun, kapanpun, dan dimanapun.

Meningkatnya ancaman keamanan dalam ekonomi digital saat ini merupakan hal yang nyata dan tidak dapat diabaikan. Serangan siber dan penipuan adalah ancaman utama setiap bank saat ini. 

“Orang tidak menggunakan teknologi yang mereka tidak percayai. Ini merupakan aturan utama yang berlaku bagi setiap perusahaan dan individu karena kita hidup di era mobile-first dan cloud-first. Menjamin keamanan, kerahasiaan, dan kepatuhan adalah kunci untuk membantu perusahaan jasa keuangan untuk melanjutkan transformasi digital dengan percaya diri."
"Dengan demikian, melindungi data sensitif memerlukan sebuah pendekatan baru yang terintegrasi. Microsoft berinvestasi lebih dari US $1 miliar setiap tahunnya pada riset dan pengembangan keamanan siber selama bertahun-tahun, untuk memastikan pelanggan kami tetap terlindungi,” ujar Haris.
Misi Microsoft adalah memberdayakan setiap orang dan setiap organisasi di planet ini untuk mencapai lebih, membangun teknologi supaya setiap orang bisa berinovasi, membangun teknologi mereka sendiri, dan menciptakan solusi yang membuat segala sesuatu terjadi. “Indonesia jelas berada pada jalur cepat transformasi digital. Dalam empat tahun ke depan, kami berharap dapat melihat setidaknya 40% PDB Indonesia berasal dari produk dan layanan digital,” tutup Haris.
Anda mungkin suka:Review Asus Zenfone Max Pro M1: Kinerja Tinggi dengan Baterai Jumbo!