eCWbXBoqKVlcyXUNIzJr7wbcnJRa7fysuT0ds4TB
Bookmark

Alibaba Cloud Kembali Dinobatkan Sebagai Raja Cloud Database oleh Gartner

Alibaba Cloud Kembali Dinobatkan Sebagai Raja Cloud Database oleh Gartner - Alibaba Cloud sukses mencetak rekor impresif. Perusahaan ini kembali dinobatkan sebagai Leader dalam 2025 Gartner® Magic Quadrant™ for Cloud Database Management Systems (DBMS).

Pencapaian ini menandai tahun keenam secara berturut-turut Alibaba Cloud mendominasi kategori tersebut. Pengakuan ini didasarkan pada dua kriteria utama: Ability to Execute (Kemampuan Eksekusi) dan Completeness of Vision (Kelengkapan Visi).

Alibaba Cloud Kembali Dinobatkan Sebagai Raja Cloud Database oleh Gartner


Inovasi di Era AI Agentik: Dari Cloud-Native ke AI-Ready

Di tengah gempuran teknologi kecerdasan buatan, Alibaba Cloud tidak hanya sekadar menyediakan tempat penyimpanan data. Mereka berevolusi menjadi platform Data + AI yang komprehensif.

Baca juga:Review Kamera Realme GT 7T dengan Sensor Sony IMX896: Tajam di Siang Hari, Andal Saat Malam

Beberapa keunggulan teknologi yang disoroti meliputi:

  • Arsitektur PolarDB: Inovasi three-layer decoupled compute-memory-storage yang memberikan efisiensi tinggi.
  • Dukungan Serverless: Tersedia di seluruh lini produk DBMS proprietary milik mereka.
  • Fondasi Multimodal: Solusi yang siap mendukung era AI Agentik, memungkinkan pengelolaan data teks, suara, hingga visual dalam satu ekosistem.

"Alibaba Cloud Database ApsaraDB kini bertransformasi menjadi fondasi data multimodal yang AI-ready. Kami berkomitmen membantu pelanggan mendapatkan nilai nyata dari integrasi data dan AI," ungkap Dr. Feifei Li, President of Database Products Alibaba Cloud Intelligence.

Bukan Sekadar Teori: Bukti Nyata di Berbagai Industri

Kehebatan teknologi Alibaba Cloud telah dibuktikan oleh raksasa industri global melalui peningkatan efisiensi yang signifikan:

  • Li Auto (Kendaraan Listrik): Memanfaatkan database Lindorm dan Tair untuk fitur intelligent cockpit. Hasilnya? Akurasi pencarian data mencapai 99,5% dengan latensi hanya 2 milidetik.
  • Manulife (Asuransi): Berhasil memigrasikan sistem legacy ke PolarDB. Selain memangkas biaya pemeliharaan, sistem mereka kini memiliki ketahanan disaster recovery lintas cloud.
  • AstraZeneca (Farmasi): Membangun alat pelaporan efek samping obat menggunakan vector engine AnalyticDB dan LLM Qwen. Hasilnya luar biasa: efisiensi pelaporan naik 300% dan akurasi meningkat hingga 95%.

Masa Depan Cerah: Investasi AI DBMS Bakal Melonjak 3x Lipat

Menurut laporan Gartner, pengeluaran perusahaan untuk sistem manajemen database yang dilengkapi kemampuan AI generatif diprediksi akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2028. Hal ini sejalan dengan strategi "AI + Cloud" milik Alibaba Cloud.

Menariknya, pada November 2025 lalu, Alibaba Cloud juga diakui sebagai Emerging Leader dalam empat kategori Gartner Innovation Guide for Generative AI. Ini membuktikan bahwa mereka siap memimpin pasar dari sisi infrastruktur hingga manajemen pengetahuan berbasis AI.

Dengan rekam jejak yang solid selama enam tahun terakhir, Alibaba Cloud berada di posisi terdepan untuk mendefinisikan ulang potensi basis data di era kecerdasan buatan global.

Anda mungkin suka:Review Vivo V50 5G: Stylish dengan Kamera ZEISS, Baterai Bisa Diandalkan
0

Posting Komentar