eCWbXBoqKVlcyXUNIzJr7wbcnJRa7fysuT0ds4TB
Bookmark

Review Xiaomi Mi 4c, Penyempurna Mi 4i

Review Xiaomi Mi 4c –Pada kesempatan kali ini Laptophia Blog membahas ulasan review Xiaomi Mi 4c yang sudah kami gunakan sejak akhir 2015 lalu. Artikel review Xiaomi Mi 4c ini terbilang agak terlambat mengingat ponsel ini sudah agak lama beredar di Indonesia dan malah sudah hadir generasi penerusnya, yakni Xiaomi Mi 4s. Namun pepatah mengatakan, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Begitu juga dengan review Xiaomi Mi 4c kali ini.

Unit Xiaomi Mi 4c yang datang ke Laptophia Blog adalah varian 32GB dengan warna grey. Setelah menggunakan selama kurang lebih empat bulan lamanya, Laptophia menilai Xiaomi Mi 4c adalah seri penyempurna dari Mi 4i yang dibarengi dengan lompatan spesifikasi yang sangat signifikan. Sayangnya, pabrikan asal Tiongkok ini memutuskan untuk tetap menggunakan desain Xiaomi Mi 4i pada Xiaomi Mi 4c. Penasaran? Simak ulasan review Xiaomi Mi 4c di Laptophia Blog kali ini.


Review Xiaomi Mi 4c

Paket Pembelian Xiaomi Mi 4c

Paket Pembelian Xiaomi Mi 4c
  • Unit Xiaomi Mi 4c 32GB Grey
  • Kepala charger
  • Kabel USB
  • SIM ejector
  • Kartu garansi
  • Buku manual

Desain Xiaomi Mi 4c

Desain Xiaomi Mi 4c
Review Xiaomi Mi 4c pada sektor desain ini menawarkan kelebihan sekaligus menyimpan kelemahan menurut Laptophia Blog. Mengapa demikian? Kelemahan utama desain Xiaomi Mi 4c ini adalah sama persis dengan smartphone Xiaomi Mi 4i yang telah dirilis lebih dulu. Bagi pengguna yang belum pernah menggunakan Mi 4i, mungkin tak ada masalah dengan penampilan Xiaomi Mi 4c ini.

Namun, mantan pengguna Mi 4i mungkin akan bosan dengan desain yang itu-itu saja. Terlepas dari kesamaan desain, sebenarnya Xiaomi Mi 4c memiliki kelebihan pada dimensinya yang kompak untuk ukuran 5 inci. Smartphone ini bisa dikatakan sebagai monster yang dibalut dengan kemasan yang ramping dan sangat nyaman digenggam atau digunakan dengan satu tangan.

Review Xiaomi Mi 4c kali ini mengandalkan balutan casing berbahan polikarbonat unibody dengan sudut yang agak membulat. Casing belakangnya menggunakan finishing matte yang terasa menyenangkan saat digenggam. Meski menggunakan finishing matte, ponsel ini masih rawan slip ketika tangan basah atau berkeringat.

Bagian depan ponsel ini tampak bezel yang sangat ramping pada bagian kiri dan kanan, serta bezel yang lumayan tebal pada bagian atas dan bawah. Meski demikian, Xiaomi Mi 4c merupakan salah satu ponsel 5 inci paling kompak ukurannya saat ini.

Sisi depan ponsel Mi 4c yang menggunakan nama sandi “Libra” besutan Xiaomi ini terdapat earpiece, lubang kamera, sensor proximity, sensor cahaya (ambient light sensor), layar sentuh berukuran 5 inci, dan tiga tombol kapasitif khas Android yang terdiri dari Recent Apps, Home, dan Back. Ketiga tombol kapasitif tersebut dilengkapi dengan backlight, sehingga cukup membantu saat menggunakannya di tempat kurang cahaya.

Sedangkan sisi kanan terdapat tombol power dan tombol volume rocker, serta sisi kiri terdapat slot SIM yang dapat diakses dengan bantuan SIM card ejector. Ponsel Mi 4c ini dilengkapi dengan port USB Type-C yang bersifat reversible pada sisi bawah ponsel.
Desain Xiaomi Mi 4c
Sisi belakang pada review Xiaomi Mi 4c ini terdapat lubang kamera yang ditemani dengan dual-tone LED flash, logo Xiaomi, dan speaker grill pada bagian bawah. Xiaomi menempatkan IR blaster atau infrared port pada sisi atas bersama dengan port audio 3,5mm.

Seperti yang sudah Laptophia Blog singgung sebelumnya, smartphone Xiaomi Mi 4c ini mengusung desain unibody atau menyatu. Desain seperti ini menjadikan casing belakang dan baterai tidak dapat dilepas. memang ada beberapa konsumen yang tidak menyukai desain unibody dengan baterai non-removable. Mereka beralasan ketika baterai rusak akan sulit menggantinya. Namun, desain unibody ini malah justru membuat ponsel lebih terkesan solid.

Secara umum, review Xiaomi Mi 4c di sektor desain ini sebenarnya cukup baik dan memuaskan. Dimensi yang kompak, build quality yang mantap, dan penampilannya yang terlihat minimalis membuatnya menarik.

Namun, penggunaan desain yang sama persis dengan Xiaomi Mi 4i bukan keputusan yang bijak menurut Laptophia. Selain membuat pengguna bosan, juga bisa membuat konsumen bingung. Speaker diletakkan di sisi belakang, agak tertutup ketika diletakkan di meja, meski sudah dilengkapi dengan tonjolan agar speaker tidak benar-benar tertutup.

Software Xiaomi Mi 4c

Software Xiaomi Mi 4c
Sama seperti artikel sebelumnya, perangkat lunak atau sistem operasi juga merupakan salah satu poin penting pada review Xiaomi Mi 4c oleh Laptophia Blog kali ini. Ponsel 4G LTE kelas menengah yang menggunakan nama sandi Libra ini hadir dengan sistem operasi Android 5.1.1 Lollipop dengan antarmuka MIUI.

Seperti yang pembaca Laptophia ketahui, MIUI merupakan UI andalan Xiaomi yang mengusung kostumisasi yang mendalam pada OS Android. Unit Xiaomi Mi 4c yang Laptophia Blog terima menggunakan ROM MIUI Official China yang tidak dilengkapi dengan Google Apps, sehingga kita harus menginstalnya sendiri.

Sama seperti smartphone Tiongkok lainnya, Xiaomi Mi 4c ini tidak dilengkapi dengan app drawer, sehingga hanya ada Homescreen dan Lockscreen saja. Berdasarkan pengamatan Laptophia, semua aplikasi yang terinstal langsung tampil ikonnya di homescreen. Sekilas memang penampilan antarmuka MIUI pada Mi 4c agak mirip dengan Apple iOS.

MIUI menyajikan banyak menu kostumisasi yang memungkinkan pengguna untuk mengganti wallpaper pada lockscreen dan homescreen, mengganti font, mengganti ukuran font, themes, animasi, dan banyak lagi. Bahkan disediakan fasilitas untuk mengunduh ratusan bahkan ribuan themes dan wallpaper melalui menu kostumisasi.

Tak hanya itu, Xiaomi Mi 4c dengan MIUI andalannya ini dilengkapi dengan sejumlah fitur yang sangat berguna, sebut saja Child Mode, Do Not Disturb, Security, Cleaner terintegrasi, RAM cleaner terintegrasi, one handed mode, torch, barcode scanner, Mi Drop, dan banyak lagi. Banyaknya fitur yang diusung oleh MIUI ini membuatnya agak boros mengonsumsi RAM. Saat dihidupkan dengan kondisi terinstal banyak aplikasi saja menyisakan free RAM 1,5GB.

Namun, hal ini sama sekali tidak mengganggu performa karena Laptophia tak mengalami lag selama menggunakan ponsel ini. Aplikasi bawaan pada ROM MIUI official China pada Xiaomi Mi 4c terbilang cukup banyak dan menggunakan huruf kanji. Laptophia mewmutuskan untuk menghapus aplikasi bawaan yang tak dikenal dan menggantinya dengan aplikasi serta layanan dari Google.

Baca juga:Review Infinix Zero 3 X552 dengan Kamera 20,7MP

Secara umum, MIUI yang diusung oleh smartphone Xiaomi Mi 4c memang menawarkan tampilan yang membuai mata, fitur yang lengkap, aplikasi utilitas yang komplit, update secara reguler, dan performa yang smooth.

Kekurangan MIUI hanya pada konsumsi RAM yang agak boros, yakni hingga separuh kapasitas yang ada ketika dihidupkan. Meski demikian, ini sebanarnya bukan masalah serius karena hal tersebut ternyata tidak memegaruhi performa karena manajemen RAM yang cukup baik.

Benchmark Xiaomi Mi 4c

CPU-Z Xiaomi Mi 4c
CPU-Z Xiaomi Mi 4c
Benchmark Vellamo Xiaomi Mi 4c
Benchmark Vellamo Xiaomi Mi 4c
Benchmark Geekbench 3 Xiaomi Mi 4c
Benchmark Geekbench 3 Xiaomi Mi 4c
Benchmark AnTuTu v5 Xiaomi Mi 4c
Benchmark AnTuTu v5 Xiaomi Mi 4c
Benchmark AnTuTu v6 Xiaomi Mi 4c
Benchmark AnTuTu v6 Xiaomi Mi 4c
Benchmark Quadrant Standard Xiaomi Mi 4c
Benchmark Quadrant Standard Xiaomi Mi 4c
Sensorbox for Android dan Multitouch tester Xiaomi Mi 4c
Sensorbox for Android dan Multitouch tester Xiaomi Mi 4c

Hasil Foto Kamera Xiaomi Mi 4c

Hasil Foto Kamera Xiaomi Mi 4cHasil Foto Kamera Xiaomi Mi 4cIMG_20151215_085154_HDRIMG_20160309_064720_HDR
Foto Siang Hari
IMG_20160207_181210_HDRIMG_20160315_165351_HDR
Foto Sore Hari
IMG_20151207_075215_HDRIMG_20151215_085640_HDRIMG_20151220_080714_HDRIMG_20160214_152544_HDR
Foto Macro atau Close Up
crop
Foto Macro telah di-crop
IMG_20160228_185025_HDRIMG_20151207_190437IMG_20151211_214519IMG_20160203_212106
Foto Malam Hari

Review Xiaomi Mi 4c

Review Xiaomi Mi 4c
Tak kurang dari empat bulan Laptophia menggunakan smartphone ini sebelum memutuskan untukl mulai menulis ulasan review Xiaomi Mi 4c. Secara umum, Xiaomi Mi 4c ini menawarkan desain yang kompak, simpel, dan sangat nyaman digenggam atau dimasukkan dalam saku.

Balutan casing berbahan polikarbonatnya tak membuat penyempurna Mi 4i ini terlihat murahan. Casing belakangnya menggunakan finishing mate yang terkesan mantap dan relatif minim meninggalkan sidik jari. Sayangnya, desain Xiaomi Mi 4c bisa dikatakan sama persis dengan Xiaomi Mi 4i.

Xiaomi membekali ponsel Xiaomi Mi 4c dengan spesifikasi layar yang sama dengan Mi 4i, yakni berukuran 5 inci dengan resolusi full HD. Kualitas layar ponsel Xiaomi Mi 4c ini sangat baik, bahkan mungkin terbaik di kelas menengah menurut Laptophia. Layar smartphone ini mampu menghasilkan warna yang membuai mata, tajam, dan sangat jernih.

Tak hanya itu, layar Xiaomi Mi 4c ini juga terlihat padat dan halus karena kerapatan piksel per incinya cukup tinggi. Kinerja layar Xiaomi Mi 4c ketika digunakan di bawah sinar matahari juga bisa dikatakan mantap berkat dukungan teknologi Sunlight Display. Selain itu, layar ponsel ini juga menawarkan viewing angle yang luas dan respon touchscreen yang gegas.

Baca juga:Review Xiaomi Redmi Note 2, Performa Mumpuni

Sektor performa mungkin adalah bagian yang paling diunggulkan dalam review Xiaomi Mi 4c kali ini. Pabrikan asal Tiongkok ini membekali Mi 4c dengan chipset Qualcomm Snapdragon 808 yang mengusung prosesor hexa-core 64-bit yang terdiri dari quad-core ARM Cortex A53 1,4Ghz dan dual-core ARM Cortex-A57 1,8GHz dan dipadukan dengan memori RAM sebesar 3GB. Sisi grafis, ponsel ini mengandalkan GPU (Graphics Processing Unit) dari Adreno 418.

Berbekal dapur pacu gahar setara LG G4 dan Lumia 950, Xiaomi Mi 4c mampu mencetak skor benchmark yang bisa dikatakan di atas rata-rata dikelasnya. Pada benchmark AnTuTu v5, Mi 4c mampu membukukan skor 54.810 poin dan di benchmark AnTuTu v6 mampu mencetak skor 63.753 poin. Skor yang dihasilkan memang cukup mengesankan untuk ponsel dengan harga 3 juta-an. Namun, skor benchmark yang tinggi tak selalu mencerminkan kenyamanan dan pengalaman pengguna yang baik.

Laptophia Blog telah menginstal pelbagai macam aplikasi untuk kebutuhan pekerjaan, sosial media, dan juga aplikasi utilitas lainnya di Xiaomi Mi 4c. Selama penggunaan sehari-hari, Laptophia merasa sangat puas karena performanya begitu smooth tanpa lag sama sekali. Buka tutup aplikasi, beberapa aplikasi jalan di background, dan animasi perpindahan menu berjalan dengan smooth tanpa kendala. Tampaknya kombinasi Snapdragon 808 dengan RAM 3GB sangat berperan di sini.

Sisi kamera, Xiaomi Mi 4c mengandalkan dukungan kamera belakang berkekuatan 13 megapiksel menggunakan sensor Sony Exmor IMX258 atau Samsung S5K3M2 ISOCELL yang dilengkapi phase-detection autofokus dengan aperture f/2.0 yang diperkuat oleh dual-tone LED flash. Smartphone 4G LTE Xiaomi Mi 4c juga diperkuat oleh kamera depan 5 megapiksel dengan aperture f/2.0 untuk foto selfie.

Sektor kamera juga menjadi unggulan pada review Xiaomi Mi 4c. Sepintas, spesifikasi kamera Mi 4c ini sama Mi 4i, tetapi sensor yang digunakan berbeda. Hasil jepretan kamera Xiaomi Mi 4c sangat memuaskan Laptophia Blog. Foto yang dihasilkan sangat jernih, warna akurat dan menyenangkan, dynamic range yang sangat baik, dan noise terbilang minim saat kondisi cahaya melimpah.

Kecepatan fokus kamera Mi 4c ini cukup gegas berkat hadirnya phase-detection autofokus. Saat digunakan untuk memotret mecro, hasilnya juga sangat memuaskan. Efek bokeh yang dihasilkan sangat mantap dengan detail yang tinggi. Ini dapat dilihat dari sampel foto macro yang telah di crop. Saat malam hari, kamera Xiaomi Mi 4c jelas jauh lebih baik dari Mi 4i. Sayangnya, noise yang dihasilkan terbilang lumayan saat malam hari.

Meski tak dilengkapi dengan fitur audio khusus  seperti Dolby atau DTS, Xiaomi Mi 4c mampu menunjukkan kelasnya di sektor audio. Ulasan Xiaomi Mi 4c di sektor audio ini cukup menarik perhatian Laptophia. Speaker bawaan yang digunakan oleh Xiaomi Mi 4c ternyata jauh lebih kencang dan baik kualitasnya ketimbang Mi 4i.

Saat menggunkan headset Sennheiser HD 202 II dan Xiaomi Hybrid Dual Driver, Mi 4c mampu menghasilkan audio yang jernih dan berkualitas. Bass yang cukup kuat dipadu dengan treble yang crisp dan detail, serta mid yang cukup baik.

Xiaomi Mi 4c yang Laptophia Blog ulas adalah varian 32GB tanpa kehadiran slot microSD. Praktis, pengguna tak dapat melakukan ekspansi media penyimpanan. Smartphone 4G LTE Xiaomi Mi 4c ini memang mendukung USB OTG, tetapi saat ini masih jarang flash drive yang menggunakan port USB Type-C.

Baca juga:Review Xiaomi Hybrid IEM Dual Driver Earphone

Berbekal baterai berkapasitas 3080mAh, Xiaomi Mi 4c ini mampu mencukupi kebutuhan dayanya hingga seharian penuh untuk penggunaan moderat atau sedang. Ponsel ini diklaim memiliki dukungan fitur fast charging. Saat Laptophia Blog coba, baterai dapat terisi penuh dalam waktu 1,5 jam dengan kondisi aktif saat di charge.

Secara umum, kesimpulan ulasan review Xiaomi Mi 4c kali ini sangat baik menurut Laptophia. Ponsel ini merupakan salah satu ‘bang for the buck’ di kelas Rp 2,7 – 3,6 juta. Kinerja dan spesifikasi yang ditawarkan oleh Xiaomi Mi 4c sulit dicari lawannya dengan harga yang sama.

Kinerja yang tinggi, layar berkualitas, dimensi yang kompak, dan harga yang menarik menjadi daya tarik Xiaomi Mi 4c. Kamera yang diusung oleh Xiaomi Mi 4c sama sekali tak bisa dianggap remeh karena mampu menghasilkan foto berkualitas tinggi. Bahkan, GSM Arena menyebut Xiaomi Mi 4c sebagai salah satu ponsel dengan kamera 13 megapiksel terbaik di kelasnya.

Namun, ponsel Xiaomi Mi 4c tidak tersedia secara resmi di Indonesia karena pada dasarnya produk ini didesain khusus untuk pasar China. Ponsel 4G Xiaomi Mi 4c yang masuk Indonesia bergaransi distributor yang layanan aftersalesnya rata-rata kurang memuaskan.

Keunggulan Xiaomi Mi 4c

  • Kinerja tinggi di kelasnya
  • Kamera mumpuni
  • Dimensi kompak
  • Harga sangat masuk akal

Kelemahan Xiaomi Mi 4c

  • Tidak dilengkapi slot microSD
  • Tak disebutkan adanya antigores di layarnya
  • Tidak ada garansi resmi

Harga Xiaomi Mi 4c

Harga smartphone 4G LTE Xiaomi Mi 4c terbaru di Indonesia berdasarkan pantauan Laptophia Blog adalah Rp 2,7 juta untuk varian 16GB dan Rp 3,6 juta untuk varian 32GB. Tentunya, harga ini tidak mengikat dan informasi lebih aktual dapat di cek di toko online terkemuka di tanah air.

Pada review Xiaomi Mi 4c kali ini, Tuxlin Blog menggunakan unit varian 32GB yang dilengkapi dengan RAM 3GB. Melihat spesifikasi dan harga yang ditawarkan, jelas ponsel 4G LTE Xiaomi Mi 4c sangat kompetitif di kelasnya dan bisa dikatakan mengusung spesifikasi tertinggi. Berdasarkan hasil ulasan review ponsel Xiaomi Mi 4c yang telah Laptophia Blog lakukan, smartphone ini sangat memuaskan dari pelbagai sektor.

Kualitas layar yang bisa dikatakan terbaik di kelasnya, kinerja yang sangat tinggi, kamera yang mumpuni, dan dimensi kompak menjadi daya tarik utamanya. Namun, tak ada gading yang tak retak. Tak ada ponsel yang sempurna, begitu juga Xiaomi Mi 4c. Secara umum, Laptophia Blog menilai Xiaomi Mi 4c sangat laik dipertimbangkan di kelas menengah. Sulit rasanya mencari pesaing yang sepadan dengan ponsel ini dengan harga setara.

Baca juga:Review Gotune 3, Smartphone Murah Andalan Accessgo

Spesifikasi Xiaomi Mi 4c

  • Sistem Operasi Android 5.1.1 Lollipop dengan antarmuka MIUI v7
  • Chipset Qualcomm Snapdragon 808 dengan prosesor hexa-core 64-bit yang terdiri dari quad-core ARM Cortex A53 1,4Ghz dan dual-core ARM Cortex-A57 1,8GHz
  • Grafis Adreno 418
  • Kamera 13 megapiksel phase-detection autofokus dilengkapi dual-tone LED flash, sensor Sony IMX258/Samsung S5K3M2 dengan aperture f/2.0. Kamera depan 5 megapiksel dengan aperture f/1.8
  • Layar 5 inci, dengan resolusi Full HD 1920 x 1080 piksel, kerapatan 441 ppi (pixel per inch), 16 juta warna, panel IPS, OGS, Corning Concore Glass
  • Memori RAM 2GB/3GB, memori internal 16GB/32GB tanpa slot microSD
  • WiFi, Bluetooth, USB, 3.5mm audio jack, FM Radio, GPS, dual SIM, IR Blaster
  • Dimensi 138.1 x 69.6 x 7.8 mm dan berat 132 gram
  • GSM / 3G HSPA / 4G LTE
  • Baterai 3080mAh lithium polymer
  • Warna White, Grey, Pink, Yellow, dan Blue
Anda mungkin suka: