IBM dan NREL Luncurkan Inisiatif AI untuk Perkuat Rantai Pasok di Indonesia dan Singapura - IBM bersama National Renewable Energy Laboratory (NREL) resmi mengumumkan kolaborasi strategis melalui program IBM Impact Accelerator, sebuah inisiatif sosial global yang membantu pemerintah dan organisasi nirlaba mengembangkan solusi berbasis AI untuk menjawab tantangan ekonomi dan lingkungan. Proyek terbaru ini akan berfokus pada penguatan rantai pasok berkelanjutan di Asia Tenggara, dengan Indonesia dan Singapura sebagai lokasi pilot.
Melalui program IBM Impact Accelerator 2025, IBM menggandeng berbagai organisasi yang tengah mengembangkan solusi berbasis kecerdasan buatan guna mengoptimalkan sumber daya, menekan emisi karbon, dan meningkatkan efisiensi digital. Dari proses seleksi global, NREL Foundation—lembaga nirlaba asal AS yang mendukung pengembangan teknologi energi bersih—terpilih untuk berpartisipasi dalam proyek ini.
Kedua pihak akan mengembangkan platform inovatif bernama Community Associated Knowledge Environment (CAKE), sebuah data room berbasis AI yang dirancang untuk memperkuat ketahanan sistem pangan, energi, dan air.
Baca juga:Acer Aspire Lite AL14 42P R2RJ, Laptop Murah Kencang untuk Harian Bertenaga Ryzen 3 5300U
Platform ini akan membantu pemerintah, LSM, dan pelaku bisnis mengakses data real-time, memvisualisasikan risiko rantai pasok, dan mengambil keputusan strategis berbasis analisis cerdas.
“Kolaborasi ini merupakan langkah penting untuk menciptakan sistem manajemen data yang tangguh dan skalabel, sekaligus meminimalkan risiko rantai pasok global,” ujar Doug Arent, Executive Director NREL Foundation. “Dengan dukungan AI, kami berharap dapat menghadirkan analisis prediktif yang memperkuat ketahanan pangan, optimalisasi sumber daya air, serta mendukung pengambilan keputusan berbasis data.”
Fokus Pilot di Indonesia dan Singapura
Tahap awal proyek ini akan dilaksanakan di Indonesia dan Singapura, dua negara yang memiliki peran strategis dalam ekosistem rantai pasok Asia Tenggara. Proyek ini juga menjadi fondasi bagi pengembangan model AI terintegrasi lintas sektor—mulai dari pertanian, energi, hingga logistik—sebelum diperluas ke negara-negara lain di kawasan ini.
Menurut Catherine Lian, General Manager dan Technology Leader IBM ASEAN, kawasan Asia Tenggara memiliki potensi besar dalam inovasi digital.
“IBM berkomitmen mendukung pembangunan berkelanjutan di kawasan ini. Melalui kemitraan dengan NREL Foundation, kami ingin memperkuat ketahanan rantai pasok dengan memanfaatkan kekuatan AI, data, dan hybrid cloud,” ujarnya.
Dua Fase Pengembangan: Dari Desain hingga Implementasi
Kerja sama IBM dan NREL Foundation akan berlangsung selama dua tahun dan mencakup dua fase utama:
Fase 1 – IBM Garage:
Tim ahli IBM akan membantu memetakan kebutuhan pengguna, menentukan strategi, dan merancang solusi AI melalui metodologi IBM Garage yang telah terbukti efektif dalam mempercepat transformasi digital.
Fase 2 – Pengembangan dan Implementasi:
Berdasarkan hasil analisis awal, IBM akan mengonfigurasi sumber daya teknologi, mengintegrasikan data lintas sektor, dan mendukung implementasi solusi secara bertahap untuk mencapai dampak sosial dan lingkungan yang nyata.
Kolaborasi Multisektor untuk Dampak Nyata
Selain IBM dan NREL, proyek ini turut didukung oleh EY dan ServiceNow. EY akan menyediakan workshop pengembangan kapasitas dan sesi pendampingan, sedangkan ServiceNow berkontribusi melalui hibah teknologi dan dukungan transformasi digital bagi proyek yang memenuhi kriteria.
Menurut Justina Nixon-Saintil, Vice President & Chief Impact Officer IBM, teknologi seperti AI kini bukan hanya untuk laboratorium, tetapi juga alat nyata untuk perubahan sosial.
“Inisiatif ini menunjukkan bagaimana AI dapat diterapkan langsung untuk menghadapi tantangan rantai pasok dan membangun sistem yang lebih berkelanjutan,” jelasnya.
Komitmen IBM untuk Dampak Sosial Global
Sejak 2024, IBM telah mengalokasikan dana hingga US$45 juta untuk program IBM Impact Accelerator selama lima tahun, mencakup dukungan finansial, teknologi, dan layanan profesional. Hingga kini, lebih dari 25 organisasi global telah bergabung dalam program ini, menjangkau sekitar 2,5 juta penerima manfaat di berbagai proyek pertanian berkelanjutan, energi bersih, pengelolaan air, dan pengembangan kota cerdas.
Dengan hadirnya kolaborasi IBM dan NREL di Indonesia dan Singapura, Asia Tenggara kini bersiap menuju era rantai pasok yang lebih tangguh, efisien, dan berkelanjutan berkat dukungan teknologi AI dan hybrid cloud.
Anda mungkin suka:Perbandingan Spesifikasi Samsung Galaxy A07 vs Samsung Galaxy A06 5G, Mending Mana?




Posting Komentar