eCWbXBoqKVlcyXUNIzJr7wbcnJRa7fysuT0ds4TB
Bookmark

IBM dan NASA Rilis Model AI Open-Source “Surya” di Hugging Face untuk Prediksi Cuaca dan Iklim

IBM dan NASA Rilis Model AI Open-Source “Surya” di Hugging Face untuk Prediksi Cuaca dan Iklim - Dua raksasa teknologi dan sains, IBM dan NASA, resmi meluncurkan model AI open-source terbaru bernama Surya di platform Hugging Face. Model ini dirancang untuk menganalisis data observasi matahari beresolusi tinggi serta membantu memprediksi dampak aktivitas matahari terhadap Bumi dan teknologi luar angkasa.

Langkah ini tidak hanya menandai kemajuan penting dalam pemanfaatan AI untuk penelitian cuaca antariksa, tetapi juga membuka akses bagi komunitas ilmiah global untuk mempercepat penemuan di bidang cuaca dan iklim.

IBM dan NASA Rilis Model AI Open-Source “Surya” di Hugging Face untuk Prediksi Cuaca dan Iklim


Surya: AI untuk Menafsirkan Aktivitas Matahari

Nama Surya, yang diambil dari bahasa Sansekerta untuk Matahari, mencerminkan misi besarnya: memberikan pemahaman lebih dalam tentang fenomena matahari yang berpotensi mengganggu kehidupan modern.

Baca juga:Menjajal Asus Vivobook S 14 OLED M5406KA Bertenaga AMD Krackan Point, Seperti Ini Impresi Awalnya

Aktivitas matahari seperti solar flare (letupan matahari) dan coronal mass ejection (lontaran massa korona) terbukti bisa memengaruhi berbagai aspek kehidupan:

  • Merusak satelit komunikasi dan navigasi 
  • Mengganggu GPS dan layanan penerbangan 
  • Memicu pemadaman listrik
  • Menimbulkan risiko radiasi berbahaya bagi astronot 

Bahkan, menurut laporan Lloyd’s, badai matahari besar berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi global hingga USD 2,4 triliun dalam lima tahun, dengan kerugian tahunan sekitar USD 17 miliar.

Fenomena serupa juga sudah mulai terlihat beberapa waktu terakhir, termasuk gangguan GPS, pengalihan jalur penerbangan, hingga kerusakan satelit.

Fondasi Ilmiah yang Kuat

Surya menjadi bagian dari upaya IBM mengembangkan foundation model untuk aplikasi ilmiah. Sebelumnya, IBM telah merilis Prithvi, model AI geospasial dan cuaca yang dirancang untuk membantu proyeksi iklim.

Keunggulan Surya terletak pada kemampuannya mengolah data observasi Bumi selama 40 tahun terakhir, diambil dari Modern-Era Retrospective Analysis for Research and Applications, Versi 2 (MERRA-2) milik NASA. Dengan basis data sebesar ini, model bisa digunakan untuk:

  • Membuat prakiraan cuaca berbasis observasi lokal
  • Mendeteksi serta memprediksi pola cuaca ekstrem
  • Meningkatkan resolusi simulasi iklim global
  • Mengoptimalkan representasi proses fisik dalam model numerik iklim

Dengan pendekatan generatif dan fleksibel, Surya mampu diaplikasikan pada berbagai skala—mulai dari global, regional, hingga lokal.

Demokratisasi Akses Pengetahuan

Dengan merilis Surya di Hugging Face, IBM dan NASA ingin mendemokratisasi akses ke teknologi canggih bagi peneliti, akademisi, pembuat kebijakan, hingga industri. Artinya, siapa pun dapat menggunakan, menguji, dan mengembangkan model ini untuk kebutuhan spesifik, baik untuk mitigasi risiko bencana, ketahanan energi, hingga perencanaan kebijakan iklim.

Roy Kosasih, Presiden Direktur IBM Indonesia, menegaskan pentingnya keterbukaan ini:

“Di IBM, misi kami dalam memanfaatkan AI bukan hanya untuk inovasi, tetapi juga untuk inklusivitas. Dengan merilis Surya di Hugging Face, kami membuka akses bagi para ilmuwan, pelaku bisnis, dan pembuat kebijakan untuk membangun di atas fondasi bersama demi meningkatkan kesadaran iklim. Inilah bagaimana keterbukaan diwujudkan menjadi ketahanan praktis bagi sistem yang diandalkan masyarakat setiap harinya.”

Peluncuran Surya menandai langkah besar menuju masa depan prediksi cuaca dan iklim yang lebih akurat. Dengan kombinasi teknologi AI, data ilmiah NASA, serta keterbukaan akses melalui Hugging Face, IBM dan NASA menghadirkan fondasi yang bisa dimanfaatkan siapa saja untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan risiko cuaca ekstrem di masa depan.

Bagi dunia yang semakin bergantung pada teknologi satelit, penerbangan, dan eksplorasi ruang angkasa, Surya hadir bukan hanya sebagai inovasi, tetapi juga sebagai tameng sains berbasis AI untuk melindungi Bumi dan peradaban manusia.

Anda mungkin suka:Hands On Asus Gaming V16 V3607VM: Performa Gaming, Desain Kantoran
Posting Komentar

Posting Komentar