JobCity Job Fair 2025 Resmi Digelar, Teknologi AI Didorong Jadi Solusi Tantangan Ketenagakerjaan di Indonesia - JobCity Job Fair (JCJF) 2025 resmi dibuka hari ini di Nareswara Ballroom, SMESCO Indonesia, Jakarta. Mengusung tema “AI dan Masa Depan Lapangan Kerja di Indonesia”, ajang ini menjadi momen strategis yang menghubungkan pencari kerja, pelaku UMKM, perusahaan, dan pembuat kebijakan untuk mendorong sistem ketenagakerjaan yang lebih adaptif dan inklusif di era digital.
Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum grand launching aplikasi JobCity, sebuah platform pencarian kerja berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk menjawab dua tantangan utama dunia kerja saat ini: ketidaksesuaian antara kebutuhan tenaga kerja UMKM dan karakteristik generasi muda—terutama Gen Z—dalam mencari pekerjaan.
JobCity: Menjembatani UMKM dan Gen Z Lewat Teknologi AI
Dalam sambutannya, Adi Witono, Direktur JobCity, menegaskan bahwa kehadiran platform ini merupakan solusi nyata untuk menyatukan potensi besar UMKM dan talenta muda Indonesia.
Baca juga:Spesifikasi Motorola Edge 60 Pro 5G Terbaru, Tangguh Bertenaga Dimensity 8350
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional, sementara Gen Z adalah kekuatan baru dunia kerja. Tanpa sistem yang mempertemukan keduanya secara tepat, mismatch akan terus terjadi. JobCity, lewat teknologi AI-nya, hadir untuk menyatukan dua dunia ini secara efisien dan bermakna,” ujarnya.
Aplikasi JobCity mengusung fitur pemetaan CV dan kecocokan profil secara real-time untuk mempercepat proses rekrutmen. UMKM dapat menemukan kandidat yang relevan secara cepat dan efisien, tanpa proses panjang dan biaya tinggi. Bagi pencari kerja muda, platform ini menawarkan pengalaman rekrutmen yang lebih transparan, interaktif, dan sesuai ekspektasi digital mereka.
Dukungan Pemerintah terhadap Transformasi Digital Ketenagakerjaan
Dukungan terhadap inisiatif JobCity datang dari berbagai pihak, termasuk pemerintah. Sigit Ary Prasetyo, Koordinator Kemitraan dan Jejaring Pasar Kerja dari Kementerian Ketenagakerjaan RI, mengatakan, “AI bukan pengganti manusia, tapi alat untuk mempercepat koneksi antara tenaga kerja dan peluang kerja yang sesuai. Kita perlu lebih banyak platform yang mendorong efisiensi dan keterbukaan seperti ini.”
Hal senada disampaikan Edhi Kusdiarwoko Dwikuncono, Asisten Deputi Pendampingan Inovasi dan Keberlanjutan Usaha Kementerian UMKM RI. Ia menyebutkan bahwa JobCity menjadi bagian dari ekosistem digital yang sangat penting untuk menjembatani kebutuhan dunia usaha dan pencari kerja.
“JobCity adalah bentuk kepedulian terhadap kemajuan teknologi UMKM dan pertumbuhan angkatan kerja yang lebih berkualitas dan berkelanjutan,” jelasnya.
Data terbaru menunjukkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 64,3 juta pelaku UMKM dari total populasi 286 juta jiwa. Dengan potensi sebesar ini, kolaborasi antara teknologi, pemerintah, dan sektor swasta menjadi krusial untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang lebih solid dan berdaya saing.
Lebih dari Sekadar Job Fair
JobCity Job Fair 2025 bukan hanya sekadar ajang rekrutmen kerja. Selama dua hari penyelenggaraan (5–6 Agustus 2025), peserta juga dapat mengikuti berbagai sesi talkshow inspiratif, menjajaki booth interaktif dari puluhan perusahaan, serta terlibat dalam diskusi lintas sektor seputar transformasi digital dunia kerja.
Acara ini diharapkan menjadi pemicu tumbuhnya sinergi antara generasi muda, pelaku UMKM, startup, dan pembuat kebijakan dalam menghadapi tantangan global dan mempersiapkan masa depan ketenagakerjaan Indonesia yang lebih cerdas dan inklusif.
Anda mungkin suka:Ini 5 Alasan Mengapa SPC Style 5 Layak Dibeli: Laptop Murah Rasa Premium!
Posting Komentar