Bagaimana Optimasi Membantu Mengatasi Tantangan Efisiensi Data Center - Di era adopsi cloud dan AI, permintaan bandwidth data center telah meroket, menyebabkan pertumbuhan eksponensial data center di seluruh dunia. Namun, data center kini menghadapi kendala keberlanjutan, ruang, dan anggaran.
Para pembuat kebijakan menyadari manfaat data center bagi produktivitas, pertumbuhan ekonomi, dan penelitian, tetapi masih terdapat ketegangan mengenai dampaknya terhadap masyarakat lokal, serta penggunaan air dan listrik. Solusi terbaik adalah mengoptimalkan infrastruktur data center yang sudah ada untuk memaksimalkan kinerja, sekaligus tetap memperhatikan batasan yang ada.
Kota, produk konsumsi, dan dunia akan semakin digital, dan kita membutuhkan lebih banyak komputasi untuk mengimbanginya. Mengoptimalkan infrastruktur data center yang sudah kita miliki untuk meningkatkan kinerja adalah cara terbaik bagi data center untuk mengubah kendala menjadi peluang keunggulan kompetitif.
Mengapa optimasi data center penting
Para CIO dan pemimpin TI semakin dituntut untuk menyediakan infrastruktur komputasi dasar berkinerja tinggi di seluruh bisnis mereka dan menangani kasus penggunaan baru yang lebih menantang, sekaligus menyeimbangkan komitmen keberlanjutan, keterbatasan ruang, dan anggaran. Banyak yang berupaya membangun data center baru secara langsung untuk memenuhi permintaan dan memadukannya dengan teknologi hemat energi guna meminimalkan dampak lingkungannya.
Baca juga:AMD Perkenalkan ROCm di Indonesia OpenInfra Days 2025, Solusi AI Terbuka dan Andal untuk Beban Kerja Intensif
Sebagai contoh, Superkomputer LUMI (Large Unified Modern Infrastructure), salah satu yang terkuat di Eropa, menggunakan 100% energi hidroelektrik bebas karbon untuk operasinya, dan panas buangannya digunakan kembali untuk memanaskan rumah-rumah di kota terdekat, Kajanni, Finlandia.
Ada banyak contoh lain seperti LUMI yang menunjukkan kemajuan pesat yang telah dicapai industri data center dalam memenuhi kebutuhan efisiensi energi. Namun, efisiensi energi saja tidak akan cukup untuk memenuhi permintaan AI yang terus meningkat, yang diperkirakan akan meningkatkan kapasitas penyimpanan data center.
Kebutuhan energi AI yang lebih besar juga akan membutuhkan desain yang lebih hemat energi untuk membantu memastikan skalabilitas dan memenuhi tujuan lingkungan. Dengan luas data center, lahan, dan jaringan listrik yang hampir mencapai kapasitas, salah satu cara untuk mengoptimalkan desain adalah dengan meningkatkan server lama.
Data center merupakan investasi yang mahal, dan beberapa CIO dan pemimpin TI mencoba menutup biaya dengan menjalankan hardware mereka selama mungkin. Akibatnya, sebagian besar data center masih menggunakan hardware yang berusia 10 tahun (Dell) dan hanya memperluas komputasi jika benar-benar diperlukan.
Meskipun membangun data center baru mungkin diperlukan bagi sebagian orang, namun tetap ada peluang signifikan untuk meningkatkan infrastruktur yang ada. Peningkatan ke sistem yang lebih baru berarti data center dapat menjalankan tugas yang sama dengan lebih efisien.
Kapasitas data center TI global akan tumbuh dari 180 Gigawatt (GW) pada tahun 2024 menjadi 296 GW pada tahun 2028, dengan CAGR sebesar 12,3%. Sementara itu, konsumsi listrik akan tumbuh pada tingkat yang lebih tinggi, yaitu 23,3%, dari 397 Terawatt jam (TWh) menjadi 915 TWh pada tahun 2028. Untuk data center yang menua, hal ini dapat mengakibatkan berkurangnya jumlah rak dan sistem yang harus dikelola, namun tetap mempertahankan bandwidth yang sama.
Hal ini dapat memberikan ruang yang signifikan untuk kebutuhan TI di masa mendatang, tetapi juga memberikan ruang untuk eksperimen yang mutlak diperlukan dalam beban kerja AI saat ini. Mereka dapat memanfaatkan ruang tersebut untuk membangun setengah rak bukti konsep yang lebih murah sebelum mengarah ke pembangunan yang lebih besar dan menggunakan chip baru yang sangat efisien untuk membantu mengurangi konsumsi energi dan kebutuhan pendinginan, sehingga investasi dapat kembali lebih cepat.
Apa yang harus dicari untuk upgrade
Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam peningkatan server, dan tidak ada solusi yang cocok untuk semua kebutuhan data center. Ini bukan hanya tentang membeli chip terkuat yang terjangkau. Ya, pentingnya chip yang baik terhadap efisiensi energi memang tidak bisa dilebih-lebihkan, tetapi setiap data center memiliki kebutuhan berbeda yang akan membentuk susunan hardwrae dan software yang mereka butuhkan agar dapat beroperasi secara efisien.
Baca juga:Review Acer Nitro V 16 ANV16-41: Kuat Buat Gaming, Ringan Buat Ngonten!
Penyedia layanan cloud terdepan di Korea Selatan, Kakao Enterprise, membutuhkan server yang mampu memberikan performa tinggi di berbagai beban kerja untuk mendukung beragam penawarannya.
Dengan menggunakan gabungan prosesor AMD EPYC Generasi Ketiga dan Keempat, perusahaan ini berhasil mengurangi kebutuhan server untuk total beban kerja hingga 40 persen dari total armada aslinya, sekaligus mencapai peningkatan performa sebesar 30 persen, dengan pengurangan total biaya kepemilikan sebesar 50 persen.
Layaknya Kakao Enterprise, para pengambil keputusan TI harus mencari penyedia yang dapat menyediakan infrastruktur data center menyeluruh dalam skala besar, menggabungkan chip berkinerja tinggi, jaringan, software, dan keahlian desain sistem. Misalnya, rak fisik yang tepat memudahkan penggantian perangkat baru seiring perkembangan kebutuhan, dan memiliki open software sama pentingnya agar berbagai komponen tumpukan software dari berbagai penyedia dapat saling berkomunikasi.
Selain itu, penyedia yang terus berinvestasi dalam desain sistem kelas dunia dan kapabilitas sistem AI akan berada di posisi terbaik untuk mempercepat peta jalan hardware dan software AI perusahaan. AMD, misalnya, baru-baru ini mencapai peningkatan efisiensi energi tingkat node sebesar 38 kali lipat untuk pelatihan AI dan HPC hanya dalam lima tahun. Hal ini setara dengan pengurangan energi sebesar 97% untuk kinerja yang sama, yang memberdayakan penyedia dan pengguna akhir untuk berinovasi secara lebih berkelanjutan dan berskala besar.
Memajukan Data Center
Seiring meningkatnya ketergantungan kita pada teknologi digital, kebutuhan kita akan daya komputasi pun meningkat. Penting untuk menyeimbangkan kebutuhan akan ruang komputasi yang lebih luas dengan tujuan keberlanjutan, dan langkah ke depan adalah memaksimalkan ruang komputasi yang ada. Ini adalah peluang besar untuk berpikir cerdas dan mengubah ketegangan yang tampak menjadi keuntungan besar.
Dengan menggunakan arsitektur komputasi yang tepat, data center dapat menyelesaikan tugas yang sama secara lebih efisien, memberi ruang bagi teknologi masa depan yang akan mentransformasi bisnis dan kehidupan.
Artikel Oleh Alexey Navolokin, General Manager, Asia Pacific (APAC)
Anda mungkin suka:Perbedaan Realme C71 NFC vs Realme C63, Ternyata Cuma di Bagian Ini...
Posting Komentar