eCWbXBoqKVlcyXUNIzJr7wbcnJRa7fysuT0ds4TB
Bookmark

Gebrakan Mahasiswa Indonesia! RunSight Masuk Top 20 Dunia di Samsung Solve for Tomorrow Global 2025

Gebrakan Mahasiswa Indonesia! RunSight Masuk Top 20 Dunia di Samsung Solve for Tomorrow Global 2025 - Debut Indonesia di ajang internasional Samsung Solve for Tomorrow (SFT) Global 2025 berbuah manis. Tim Labmino, yang mewakili tanah air, sukses mencetak sejarah dengan menembus Top 20 besar dunia.

Prestasi ini diraih berkat inovasi bernama RunSight, sebuah kacamata pintar berbasis AI yang dirancang khusus untuk membantu penyandang disabilitas tunanetra agar dapat berlari secara mandiri dan aman. Pencapaian ini membuktikan bahwa kreativitas talenta muda Indonesia mampu bersaing di panggung teknologi global.

Gebrakan Mahasiswa Indonesia! RunSight Masuk Top 20 Dunia di Samsung Solve for Tomorrow Global 2025


RunSight: Inovasi Berbasis Empati untuk Solusi Inklusif

Inovasi ini tidak lahir begitu saja. Tim Labmino—yang beranggotakan Anthony Edbert Feriyanto, Kaindra Rizq Sachio, Muhammad Fazil, dan Ariq Maulana Malik Ibrahim—terinspirasi dari kisah nyata seorang teman yang kehilangan penglihatan namun tetap memiliki semangat tinggi untuk berolahraga.

Baca juga:Review Vivo V50 5G: Stylish dengan Kamera ZEISS, Baterai Bisa Diandalkan

Melihat minimnya alat bantu olahraga yang adaptif, mereka menciptakan RunSight. Kacamata pintar ini bukan sekadar gadget, melainkan alat pemberdayaan yang memberikan rasa aman dan kebebasan bergerak bagi pelari tunanetra.

“Kami percaya teknologi seharusnya tidak hanya mempermudah hidup, tetapi juga membuat ruang yang lebih inklusif bagi semua orang. Saat akhirnya kami berdiri di panggung global, kami merasa ide kecil ini akhirnya menemukan tempat yang lebih besar dan berdampak,” ungkap Kaindra Rizq Sachio, perwakilan tim Labmino.

Perjalanan Menuju Panggung Dunia

Langkah RunSight menuju Top 20 Global bukanlah hal mudah. Mereka harus melewati proses penjurian ketat yang melibatkan 39 tim terbaik dari berbagai belahan dunia, mulai dari Eropa, Amerika Utara, hingga Timur Tengah.

  • Regional Stage: Dilakukan secara daring bersama tim dari Asia Tenggara dan China.
  • Standar Penilaian: Tim dinilai berdasarkan aspek teknis, pengalaman pengguna (UX), serta potensi dampak sosial dari inovasi tersebut.
  • Hasil: Indonesia berhasil menyisihkan banyak negara pesaing dan masuk ke jajaran elit inovator muda dunia.

Anthony Edbert Feriyanto, Ketua Tim Labmino, menyebutkan bahwa atmosfer kompetisi internasional memberikan perspektif baru bagi mereka, terutama dalam mengemas solusi teknologi agar relevan secara global.

Dukungan Samsung: Membangun Ekosistem Inovasi Pelajar

Keberhasilan ini disambut hangat oleh Samsung Electronics Indonesia. Masuknya Indonesia ke Top 20 besar dunia pada tahun pertama partisipasi dianggap sebagai sinyal kuat bahwa literasi teknologi pelajar Indonesia sudah berada di jalur yang benar.

“Tahun pertama Indonesia ikut SFT Global dan langsung masuk 20 besar dunia adalah pencapaian besar. Perjalanan Tim Labmino menunjukkan bahwa ketika kreativitas, teknologi, dan empati disatukan, pelajar Indonesia dapat menghadirkan solusi yang diakui internasional,” ujar Bagus Erlangga, Head of Corporate Marketing Samsung Electronics Indonesia.

Apa Selanjutnya untuk Tim Labmino?

Perjalanan RunSight belum berakhir. Tim Labmino akan terus menyempurnakan inovasi mereka di bawah bimbingan mentor Samsung untuk menghadapi tahapan seleksi berikutnya. Pengumuman pemenang akhir direncanakan akan dilakukan pada Februari 2026 mendatang.

Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia lainnya untuk berani bermimpi besar dan menjadikan teknologi sebagai alat untuk menciptakan perubahan nyata di masyarakat.

Anda mungkin suka:Review Singkat Asus Vivobook 14 A1407QA: Laptop Bertenaga Snapdragon X Termurah, Sekencang Apa?
0

Posting Komentar