eCWbXBoqKVlcyXUNIzJr7wbcnJRa7fysuT0ds4TB
Bookmark

Indonesia, India, dan Vietnam Pimpin Lonjakan Pertumbuhan Aplikasi Global di 2025, Menurut Laporan Terbaru Adjust

Indonesia, India, dan Vietnam Pimpin Lonjakan Pertumbuhan Aplikasi Global di 2025, Menurut Laporan Terbaru Adjust - Pasar aplikasi di kawasan Asia Pasifik kembali menunjukkan taringnya. Menurut Mobile App Growth Report: 2025 Edition yang dirilis Adjust, tiga negara — Indonesia, India, dan Vietnam — menjadi pendorong utama pertumbuhan aplikasi global tahun ini. Ketiganya mencatat Growth Score rata-rata 45, jauh di atas rata-rata global 29,2.

Pertumbuhan ini mencerminkan kombinasi antara populasi muda yang besar, biaya akuisisi pengguna yang rendah, dan minat tinggi terhadap gim mobile serta konten hiburan digital. Laporan tersebut juga menegaskan bahwa meski industri aplikasi global menghadapi tantangan privasi dan kenaikan biaya pemasaran, ekonomi aplikasi tetap tumbuh stabil berkat adopsi kecerdasan buatan (AI), personalisasi penargetan, dan fokus yang lebih besar pada retensi pengguna.

Indonesia, India, dan Vietnam Pimpin Lonjakan Pertumbuhan Aplikasi Global di 2025, Menurut Laporan Terbaru Adjust


“Tantangan utama bagi pemasar bukan lagi kekurangan data, melainkan kemampuan untuk mengenali sinyal yang paling penting,” ujar Tiahn Wetzler, Direktur Konten dan Insight Adjust. “Dengan retensi dan keterlibatan pengguna yang semakin penting, Growth Score membantu pemasar menentukan prioritas investasi dan peluang pertumbuhan di tengah persaingan yang makin ketat.”

Asia Pasifik, Motor Penggerak Ekonomi Aplikasi Dunia

Kawasan Asia Pasifik (APAC) menjadi yang terdepan secara global dengan Growth Score 45, menandakan efisiensi biaya, skala besar, dan keterlibatan pengguna yang tinggi.

Baca juga:Spesifikasi Acer Nitro Blaze 7 GN771, Handheld Gaming Terbaru Bertenaga AMD Ryzen 7 8840HS

  • India memimpin dengan skor 49, didukung oleh lebih dari 650 juta gamer seluler dan biaya akuisisi yang sangat rendah — hanya US$0,03 per pengguna.
  • Indonesia menyusul dengan skor 43,1, mencerminkan pertumbuhan pesat aplikasi gim dan hiburan di Tanah Air.
  • Vietnam (33,9) dan Filipina (33,3) juga menunjukkan momentum kuat, sementara Jepang (30,9) dan Malaysia (29,9) menonjol dalam strategi retensi dan monetisasi pengguna.

Gim Mobile Jadi Raja di Asia Pasifik

Kategori gim mobile tetap menjadi pendorong utama ekonomi aplikasi di kawasan ini, dengan Growth Score 37, melampaui semua vertikal lain. Subkategori populer seperti musik (41,2), kartu (35,7), dan board game (34,6) memperkuat tren budaya digital yang semakin meluas di kalangan muda.

Asia Pasifik diprediksi bakal menghasilkan pendapatan gim senilai US$66,7 miliar pada tahun 2025 — menjadikannya pasar gim terbesar di dunia. Popularitas e-sports, pertumbuhan model monetisasi campuran, dan penetrasi smartphone yang tinggi turut mempercepat ekspansi sektor ini.

Selain gim, aplikasi hiburan mencatat skor 31,9, didorong oleh melonjaknya permintaan terhadap platform video pendek dan media sosial. Aplikasi utilitas (28,6) serta foto & video (26,7) juga mencatat performa solid, sementara aplikasi keuangan (22,9) dan belanja (22,6) menunjukkan arah baru menuju ekosistem digital finansial dan e-commerce di kawasan ini.

Tren Global: Retensi, Monetisasi, dan AI Jadi Fokus Baru

Meski Asia Pasifik memimpin, wilayah lain seperti Eropa (32,4) dan MENAT (33,3) juga menunjukkan performa stabil dengan tingkat retensi tinggi. Amerika Latin (30,5) mencatat momentum cepat, terutama di pasar seperti Argentina. Sementara Amerika Utara (27,3) tetap menjadi pasar matang dengan fokus utama pada monetisasi, bukan akuisisi.

Secara global, kategori gim tetap berada di posisi teratas dengan Growth Score 45,8, diikuti oleh marketplace & iklan baris (40,8), berita & majalah (36,4), dan perbankan (33,6).

“Momentum Asia Pasifik mencerminkan bagaimana konsumen kini mencari pengalaman aplikasi yang lebih imersif dan bernilai tinggi,” ungkap April Tayson, Wakil Presiden Regional Adjust untuk INSEAU. “Mulai dari gim hingga finansial, inovasi di kawasan ini akan membentuk arah masa depan ekonomi aplikasi global.”

Laporan terbaru Adjust menegaskan posisi Asia Pasifik — terutama Indonesia, India, dan Vietnam — sebagai pusat pertumbuhan ekonomi aplikasi dunia. Dengan kombinasi kreativitas lokal, teknologi berbasis AI, dan pasar digital yang kian matang, kawasan ini menjadi panggung utama bagi evolusi ekosistem aplikasi global di tahun-tahun mendatang.

Anda mungkin suka:Acer Mate 14 AM1, Laptop Tipis dan Ringan Betrenaga Intel Core i5-1235U
0

Posting Komentar