Samsung Tech Institute Dukung Semangat Kemerdekaan Generasi Muda Lewat Pendidikan Vokasi Berkualitas - Menjelang Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, makna kemerdekaan tak lagi hanya tentang perjuangan di masa lalu, tetapi juga bagaimana memberi ruang bagi generasi muda untuk tumbuh, berkreasi, dan berkontribusi. Melalui Samsung Tech Institute (STI), Samsung Electronics Indonesia telah konsisten menghadirkan pendidikan vokasi yang relevan dan berdampak selama 12 tahun terakhir.
Diluncurkan pada 2013, STI telah bermitra dengan 67 SMK di seluruh Indonesia, menjangkau lebih dari 18.161 siswa dan 146 guru hingga tahun ajaran 2024/2025. Program ini menghadirkan kurikulum berbasis praktik sesuai standar industri, mencakup pelatihan teknis perangkat genggam, audio video, dan peralatan rumah tangga; Sales & Marketing; Training of Trainers untuk guru; kuliah tamu dari profesional Samsung; serta program Praktek Kerja Lapangan (PKL) langsung di Samsung Electronics Indonesia.
Membuka Akses hingga Indonesia Timur
Dengan semangat inklusif, STI juga menjangkau wilayah-wilayah yang sebelumnya minim akses pendidikan vokasi berkualitas, termasuk di Indonesia Timur. Gerald Samuel Mailopuw, siswa SMK Negeri 2 Bisnis dan Manajemen Jayapura, mengaku mendapatkan lebih dari sekadar keterampilan teknis.
Baca juga:MSI Cyborg 15 B2RWFKG, Laptop Gaming Bertenaga Core 7 240H dan GeForce RTX 5060
"Saya belajar komunikasi, kerja sama tim, dan rasa ingin tahu yang menjadi bekal penting untuk dunia kerja," ujarnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lebih dari 81% lulusan SMK berhasil memasuki dunia kerja antara 2022 hingga Agustus 2024, membuktikan bahwa pelatihan yang tepat sasaran dan selaras kebutuhan industri mempercepat penyerapan tenaga kerja muda.
Selaras dengan Arah Kebijakan Pendidikan Nasional
Komitmen Samsung melalui STI sejalan dengan Program Pengembangan SMK 2025 dari Kemendikdasmen RI, yang menargetkan lulusan SMK menjadi SDM adaptif, kompeten, dan siap bersaing di pasar global.
"Di momentum Hari Ulang Tahun ke-80 RI, inisiatif seperti STI bukan hanya meningkatkan kualitas pendidikan vokasi, tetapi juga mempercepat terwujudnya masyarakat yang berdaulat dan sejahtera," ujar Dr. Arie Wibowo Khurniawan, Direktur SMK, Kemendikdasmen RI.
Pengalaman Nyata di Dunia Industri
Program PKL di Samsung menjadi titik balik bagi banyak siswa. Mereka tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga terlibat langsung dalam proyek inovatif, melihat proses produksi, memahami sistem lintas divisi, hingga memecahkan masalah nyata di industri.
"Kesempatan PKL membuat proses belajar saya lebih matang, karena saya mendapat teori sekaligus pengalaman praktik nyata," ungkap Amalia Putri Dewi Cahyani, alumni STI dari SMK Muhammadiyah 3 Weleri.
Rafel Felino Edwin dari SMK 11 Bekasi menambahkan, "Setiap tahap di STI melatih saya untuk disiplin, tekun, dan meningkatkan rasa ingin tahu. PKL di Samsung memperluas wawasan dan menjadi bekal berharga untuk karir saya ke depan."
Mencetak Talenta Digital Masa Depan
Sebagai perusahaan teknologi global, Samsung percaya pendidikan vokasi yang berkualitas harus bisa diakses oleh semua. Melalui kolaborasi dengan pemerintah dan institusi pendidikan, STI membentuk ekosistem pembelajaran yang memampukan generasi muda menjadi talenta digital yang kompeten, kreatif, dan siap bersaing secara global.
"Dengan semangat kemerdekaan, kami yakin setiap anak bangsa berhak mendapatkan kesempatan setara untuk berkembang. Melalui STI, kami menjembatani mimpi mereka menjadi kenyataan," ujar Bagus Erlangga, Corporate Marketing Director Samsung Electronics Indonesia.
Dengan inovasi dan kolaborasi lintas sektor, Samsung Tech Institute bukan hanya menjadi program pelatihan, tetapi juga wadah untuk mencetak masa depan yang lebih cerah. Karena di tangan generasi muda yang merdeka, masa depan Indonesia ditentukan.
Anda mungkin suka:Polytron Luxia i3 PL 14M3I3A, Laptop Murah untuk Pelajar Bertenaga Intel Core i3-1215U
Posting Komentar