eCWbXBoqKVlcyXUNIzJr7wbcnJRa7fysuT0ds4TB
Bookmark

Laporan Fortinet 2025: Risiko Keamanan Siber pada OT Kini Jadi Isu Strategis di Tingkat Eksekutif

Laporan Fortinet 2025: Risiko Keamanan Siber pada OT Kini Jadi Isu Strategis di Tingkat Eksekutif - Fortinet belum lama ini resmi merilis laporan global bertajuk 2025 State of Operational Technology and Cybersecurity Report. Laporan ini mengungkap pergeseran signifikan dalam penanganan risiko keamanan siber pada sistem Operational Technology (OT), yang kini menjadi perhatian utama di jajaran pimpinan eksekutif perusahaan.

Temuan utama laporan ini menunjukkan bahwa lebih dari 52% organisasi kini menyerahkan tanggung jawab keamanan OT kepada CISO atau CSO, melonjak tajam dari hanya 16% pada tahun 2022. Bahkan, 95% organisasi menyatakan bahwa dewan eksekutif kini turut terlibat dalam pengelolaan keamanan OT, naik drastis dari 41% dua tahun sebelumnya. Fakta ini memperlihatkan bahwa keamanan OT tak lagi dianggap urusan teknis semata, tetapi telah naik kelas menjadi isu strategis bisnis.

Laporan Fortinet 2025: Risiko Keamanan Siber pada OT Kini Jadi Isu Strategis di Tingkat Eksekutif

“Keamanan OT kini semakin matang dan menjadi prioritas strategis. Organisasi yang serius membangun pertahanan OT menunjukkan penurunan signifikan pada dampak serangan, terutama yang berujung pada gangguan operasional,” ujar Nirav Shah, SVP Products & Solutions Fortinet.

Ancaman Semakin Kompleks, Solusi Semakin Terintegrasi

Selain peningkatan tanggung jawab di level eksekutif, laporan ini juga mencatat kemajuan signifikan pada tingkat kematangan keamanan OT. Organisasi yang sudah memiliki visibilitas jaringan dan menerapkan segmentasi keamanan meningkat dari 20% menjadi 26%. Penerapan praktik terbaik seperti cyber hygiene, pelatihan, serta pemanfaatan threat intelligence berbasis AI juga terbukti efektif menekan insiden seperti business email compromise.

Baca juga:Asus ROG Zephyrus G14 GA403UH, Andalkan Duet AMD Ryzen 9 270 dan GeForce RTX 5050

Konsolidasi vendor juga menjadi tren positif, dengan 78% organisasi kini hanya menggunakan 1–4 penyedia perangkat OT, mencerminkan efisiensi dan kematangan dalam pengelolaan keamanan siber.

Rekomendasi Fortinet untuk Meningkatkan Keamanan OT

Fortinet juga membagikan praktik terbaik bagi organisasi yang ingin memperkuat pertahanan sistem OT mereka:

Bangun Visibilitas dan Kontrol untuk Aset OT

Identifikasi semua perangkat yang terhubung dan berikan perlindungan khusus untuk aset-aset yang rentan.

Terapkan Segmentasi Jaringan

Gunakan standar seperti ISA/IEC 62443 untuk membatasi pergerakan lateral antar sistem OT dan TI.

Integrasikan OT ke dalam SecOps dan Rencana Insiden

Gabungkan perencanaan keamanan TI dan OT untuk menciptakan kolaborasi yang solid dan playbook respons insiden yang mencakup semua risiko.

Adopsi Pendekatan Platform

Tinggalkan sistem keamanan silo. Gunakan platform keamanan terpadu yang mampu mengelola lingkungan TI dan OT secara terpusat.

Gunakan Intelijen Ancaman Khusus OT

Optimalkan perlindungan real-time dengan feed ancaman berbasis AI yang disesuaikan dengan kebutuhan industri OT.

Keamanan OT Bukan Lagi Pilihan, Tapi Prioritas Bisnis

Dalam lanskap ancaman yang kian canggih, Fortinet menekankan bahwa organisasi perlu melihat keamanan OT bukan sekadar lapisan tambahan, melainkan sebagai bagian inti dari strategi keberlangsungan operasional. Integrasi antara tim TI, OT, dan manajemen puncak adalah kunci untuk membangun ketahanan digital jangka panjang.

Laporan lengkap Fortinet 2025 State of Operational Technology and Cybersecurity tersedia bagi organisasi yang ingin mendapatkan wawasan mendalam tentang transformasi keamanan OT secara global.

Anda mungkin suka:Ini Fitur Terbaru dan Terbaik Windows 11 yang Bikin Produktivitas Meningkat
Posting Komentar

Posting Komentar