eCWbXBoqKVlcyXUNIzJr7wbcnJRa7fysuT0ds4TB
Bookmark

Modus Pencurian Data Pribadi dan Upaya Pencegahannya

Modus Pencurian Data Pribadi dan Upaya Pencegahannya - Semakin canggihnya teknologi, ternyata semakin mudah adanya kejahatan di dunia maya. Belakangan, banyak sekali kasus pencuri data pribadi di Indonesia bahkan hingga ribuan kasus. 

Memang, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya pencegahan pemalsuan data ini, tetapi sebagai individu Anda juga harus melakukan pencegahan secara pribadi. Simak artikel ini untuk mengetahui modus dan upaya pencegahan pencurian data. Selengkapnya berikut ini!

Modus Pencurian Data Pribadi dan Upaya Pencegahannya

Modus Pencurian Data Pribadi

Ternyata, kejahatan di internet ini memiliki banyak sekali modus lho. Anda harus mengenalinya agar terhindar dari kejahatan online. Simak modus pencurian data pribadi berikut ini!

1. Skimming 

Modus pencurian data pribadi yang pertama adalah skimming. Skimming merupakan aktivitas dimana seseorang ingin mengetahui informasi mengenai kartu kredit atau debit Anda dengan membaca atau merekam kartu saat dimasukkan ke dalam ATM. Modus ini dilakukan dengan menempelkan perangkat fisik pada mesin ATM. 

Perangkat fisik yang digunakan bisa sangat beragam, ini menyangkut kecerdasan penjahatnya. Bisa berupa kamera kecil yang dipasang pada bagian ATM untuk memasukkan pin, atau alat lain yang mencegah kartu ATM Anda keluar. Ini merupakan salah satu modus pencurian data pribadi yang cukup sulit untuk dicegah sebab penjahatnya sangat cerdas dalam melakukan berbagai akinya. 

2. Phishing 

Phishing adalah teknik penipuan daring yang dilakukan oleh penjahat siber dengan tujuan mendapatkan informasi pribadi dan rahasia dari individu. Ini adalah salah satu bentuk serangan siber yang paling umum dan merugikan, dan seringkali mengambil bentuk email palsu atau situs web palsu yang mencoba meyakinkan korban bahwa mereka berurusan dengan entitas yang sah.

Email palsu atau situs web tersebut biasanya dikirimkan melalui sebuah link yang disebarkan di aplikasi perpesanan, atau pun media sosial. Ciri-ciri link phising biasanya  menggunakan HTTPS palsu dan domain yang aneh. Anda harus hati-hati saat menerima pesan dari orang yang tak dikenal yang memuat link. 

3. Ransomware 

Modus lainnya dari pencurian data pribadi adalah ransomware. Ransomware merupakan jenis perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk meretas data pada perangkat atau komputer dan kemudian meminta bayaran atau tebusan agar data-data tersebut bisa kembali lagi. 

Dampak ini bisa menghancurkan individu karena menghambat aktivitas yang dilakukan. Tak hanya itu, meski penjahat bisa meminta sejumlah bayaran namun data yang Anda punyai belum tentu aman. Sehingga hal ini emmang benar-benar merugikan pihak yang diretas. 

4. Pencurian data dari basis data atau server 

Banyak sekali akal cerdik penjahat saat hendak melakukan pencurian data pribadi, salah satunya melalui basis data atau server. Jadi orang yang hendak melakukan kejahatan mencuri berbagai data dari basis data atau server. Mereka memanfaatkan celah keamanan pada sistem yang terpasang dalam perangkat Anda. 

Jenis data yang dicuri bisa beragam mulai dari nama lengkap, alamat, nomor identitas hingga informasi keuangan seperti sandi mobile banking. Biasanya, ia akan menjual data itu ke pasar gelap atau bisa juga dengan modus pemerasan. 

5. Pencurian data melalui jaringan WiFi

Anda yang sering menggunakan WiFi umum, kini harus berhati-hati. Sebab salah satu modus pencurian data pribadi adalah pencurian data melalui jaringan WiFi umum. Pencurian data melalui jaringan Wi-Fi adalah tindakan ilegal di mana penjahat siber mencoba mengakses atau mencuri data pribadi atau rahasia yang sedang ditransmisikan melalui jaringan nirkabel Wi-Fi. Ini adalah ancaman yang serius karena banyak orang dan organisasi menggunakan jaringan Wi-Fi untuk berkomunikasi dan mengakses informasi penting.

Tujuan dari pencurian data melalui jaringan WiFi ini hampir sama dengan modus lainnya, mengambil informasi pribadi mulai dari nama, alamat, informasi keuangan dan lain sebagainya. Pada akhirnya mereka akan melakukan peretasan pada rekening atau pin mobile banking. 

6. Hacking Akun Online

Hacking akun online adalah tindakan yang melibatkan upaya untuk mendapatkan akses tidak sah ke akun pribadi seseorang di platform daring, seperti media sosial, email, perbankan online, atau layanan lainnya. 

Tujuan dari tindakan ini dapat bervariasi, termasuk mencuri informasi pribadi, mengakses data sensitif, atau bahkan mengambil alih akun dan menggunakannya untuk tujuan yang merugikan. 

Meskipun penjahat siber tidak melakukan kejahatan seperti memeras atau menjual data palsu, kejahatan jenis lainnya bisa dilakukan seperti perusakan nama baik dengan mengunggah konten berbau SARA, atau meminjam orang kepada orang-orang yang terdekat. 

7. Keylogging

Terakhir, modus pencurian data pribadi adalah keylogging. Keylogger adalah perangkat lunak atau perangkat keras yang merekam setiap ketukan tombol yang dimasukkan oleh pengguna. Ini dapat digunakan untuk mencatat kata sandi dan informasi login saat pengguna masuk ke akun mereka.

Modus ini bisa digunakan untuk meretas media sosial Anda seperti facebook, instagram atau pun tiktok atau bisa juga meretas pin mobile banking Anda. Tentunya harus waspada agar hal ini tidak terjadi. 

Upaya Pencegahan Pencurian Data Pribadi

Setelah mengetahui berbagai modus pencurian data pribadi, Anda bisa mulai melakukan upaya untuk melindungi diri sendiri. Simak caranya berikut ini!

1. Gunakan kata sandi kuat dan berbeda untuk setiap akun

Meski terlihat sepele, tetapi penggunaan sandi yang berbeda untuk setiap akun ini sangat penting. Sebisa mungkin gunakan kata sandi yang kuat, yang terdiri dari campuran huruf besar, huruf kecil, angka, dan karakter khusus.

Jangan gunakan kata sandi yang sama untuk berbagai akun, selalu buat kata sandi yang berbeda untuk setiap layanan atau situs web. Pertimbangkan untuk menggunakan manajer kata sandi (password manager) untuk mengelola dan menghasilkan kata sandi yang kuat.

2. Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA)

Selain menggunakan sandi yang berbeda setiap akun, Anda juga harus mengaktifkan autentikasi dua faktor. Aktifkan 2FA di semua akun yang mendukungnya. 2FA menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan memerlukan verifikasi tambahan selain kata sandi, seperti kode yang dikirim ke perangkat seluler Anda.

Ini membuat akun Anda jauh lebih sulit diakses oleh penjahat bahkan jika mereka mengetahui kata sandi Anda. Sehingga akan lebih sulit untuk diretas dan dijadikan sebagai sasaran kejahatan. 

3. Waspadai pesan phishing

Seperti yang sudah sempat dibahas selanjutnya, Anda harus berhati-hati jika ada pesan yang tak dikenal. Hati-hati terhadap pesan email, pesan teks, atau panggilan telepon yang mencurigakan. Jangan klik tautan atau lampiran dari sumber yang tidak dikenal.

Selain itu, verifikasi keaslian pesan yang meminta informasi pribadi atau keuangan sebelum memberikan informasi apa pun. Sebab ini menyangkut keselamatan diri Anda sendiri. 

4. Lindungi Perangkat Anda

Terakhir, lindungi perangkat lunak Anda. Pastikan perangkat Anda memiliki perangkat lunak keamanan yang mutakhir, termasuk antivirus dan antispyware. Selalu perbarui sistem operasi dan perangkat lunak aplikasi Anda untuk mengatasi kerentanan yang mungkin dapat dieksploitasi oleh penjahat siber.

Nah, berikut di atas merupakan modus pencurian data pribadi dan upaya untuk mencegahnya. Anda tidak pernah tahu kapan hari tidak baik yang membawa Anda pada kemalangan, jadi sebaiknya selalu waspada dan hati-hati. Yuk mulai dari diri sendiri!

2 komentar

2 komentar

  • Tya Swan
    Tya Swan
    30 Oktober 2023 pukul 13.10
    Wah penting ini... Di era serba digital ini modus kejahatan makin canggih. Jangan cuma phising, bahas juga dong tentang social engineering 😁
    • Tya Swan
      Ditya Pandu
      2 November 2023 pukul 23.18
      Wah, saya bukan pakarnya hehehe
    Reply